Sedikit diulas bagaimana cara seorang guru
dalam meningkatkan kompetensinya serta metode-metode pelatihan guru yang aktif
dan kreatif berikut ulasanya :
1. Lakukan kegiatan peningkatan kompetensi dengan
banyak cara dan metode
Siapa saja jadi presenternya, asal sesuai topik . Guru
belajar lagi itu keharusan dan belajar bisa dari siapa saja yang penting ilmu bertambah.
Belajar bisa dari guru senior, guru yunior, murid sendiri, atau dari kepala
sekolah. Sekarang pelatihan/peningkatan kompetensi guru bisa dilakukan kapan
saja, pulang sekolah 1 jam pun cukup, asal rutin, paling lama adalah 2 minggu
sekali. Alternatif pelaksanaan Pelatihan kompetensi guru bisa macam2, dari
acara bedah buku, sampai lihat film pendidikan bersama lalu dibahas sebagai
diskusi antar professional. Alternatif lain, jika ada teman yang baru studi
banding atau menghadiri presentasi bisa diminta presentasi.
2. Singkirkan dulu alasan-alasan, mulai perbanyak
sebab kenapa sebagai guru kita mesti belajar lagi
Banyak guru senior menolak untuk belajar, dengan alasan ‘buat
apa saya belajar lagi toh saya sudah mau pensiun?’ Naah menurut saya saatnya guru
muda tampil beri contoh, dampingi. Jangan salah bukan hanya guru senior, guru
yunior pun banyak yang malas, alasannya ‘bikin (menambah) pekerjaan aja’. Guru
belajar lagi? pastinya menambah kerjaan, tapi faedahnya, murid senang, guru
juga karena murid lebih enjoy saat dia mengajar. Sudah bukan jamannya lagi, guru disuruh atasan (atau cari
sertifikat) baru mau belajar. Memang pernah ada suatu masa
penataran/seminar/workshop jadi ajang mencari sertifikat, apapun temanya mau
nyambung atau tidak dengan bidang si guru akan diikuti sepanjang ada
sertifikatnya.
3. Biarkan guru memilih topik pelatihan
Sekarang topik
pelatihan guru, bisa di vote, kepala sekolah tanya guru mau pelatihan
apa? Gunakan teknologi pakai situs surveymonkey untuk voting.
Sebuah topic yang diminati akan banyak mendapatkan pemilih. Tugas kepala
sekolah untuk mencarikan pembicara atau orang yang ahli. Bisa dari guru yang
berasal dari sekolahnya sendiri, bisa juga dari luar yang berkompeten.
Banyak contoh yang membuktikan jika guru diminta memilih topic maka ia
akan senang dan semangat mengikuti pelatihan. Sebaliknya model pembinaan guru
yang temanya diambil dari yang lagi populer, cuma membuat guru sadar sejenak
habis itu lupa
4. Dalam mencari pembicara pelatihan kompetensi
guru, jangan silau pada gelar akademis, cari orang yang bisa mengajarkan guru
hal yang aplikatif
Saya sering mendengar
keluhan dari teman-teman guru yang hadir pada seminar atau pelatihan untuk
guru. “Tema seminarnya sih ok, dan pembicaranya pun hebat-hebat dari
universitas ternama”, begitu biasanya mereka katakan namun saat saya tanyakan
apa yang bisa diterapkan dikelas, rekan saya itu kebingungan. Hal ini sangat
wajar karena pembicara yang berasal dari akademisi biasanya berbicara dalam
tataran konsep. Sebuah hal yang walaupun diperlukan namun kurang bisa langsung
diterapkan oleh guru. Saran saya carilah orang yang bisa mengajarkan
pengetahuan dan mengajarkannya secara aplikatif. Dijamin guru akan mengajar
dengan cara yang baru karena guru haus akan tips dan trik terbaru dalam
mengajar.
5. Gunakan social media sebagai sarana
peningkatan kompetensi
Menggunakan sosial
media untuk peningkatan kompetensi guru, pasti bisa. Banyak sekali cara
meningkatkan diri lewat social media, silahkan bergabung di halaman Facebook
organisasi guru, di situ ada banyak diskusi yang mencerahkan
soal pendidikan. Di twitter ada obrolan #twitedu dan #gurarutalk yang temanya
berganti setiap minggu. Disana banyak pendidik dari seluruh Indonesia
berbincang dan berdiskusi. Jika anda sudah punya akun di twitter ikuti orang
yang cocok untuk peningkatan kompetensi yang anda butuhkan, coba untuk
berinteraksi dijamin mereka akan reply dan dengan senang hati berbagi
pengetahuan.
Semoga Manfaat bagi
Guru Madrasah